Dalam bidang kriptografi ada yang disebut dengan enkripsi dan dekripsi.
Enkripsi dapat didefinisikan sebagai proses konversi suatu informasi dalam bentuk yang dapat dibaca (plainteks) kedalam bentuk yang tidak dapat dimengerti (cipherteks) oleh pihak lain. Bila penerima data yang sudah dienkrip ingin membaca data semula, maka penerima tersebut harus mengkonversikannya kembali kebentuk semula melalui proses deskripsi. Deskripsi adalah invers dari proses enkripsi. Untuk melakukan deskripsi, penerima harus memiliki suatu data khusus sebagai kunci. Kunci tersebut harus didistribusikan dan dijaga secara hati-hati.
Keuntungan penggunaan enkripsi adalah bila metode lain untuk melindungi data (daftar kontrol akses, file pemissions, password dan lain-lain) berhasil dibongkar oleh penyusup, maka data yang diperoleh penyusup tersebut tidak ada artinya bagi penyusup tersebut.
Ada beberapa jenis paket Enkripsi, baik dalam bentuk perangkat keras maupun perangkat lunak. Paket perangkat lunak enkripsi terdapat dalam versi komersial maupun freeware. Perangkat keras enkripsi biasanya dibuat dengam prosesor khusus enkripsi dan jauh lebih cepat dibandingkan dengan perangkat lunak enkripsi. Namun disisi lain, bila penyusup memiliki akses terhadap perangkat keras enkripsi, maka penyusup tersebut dapat membuat skema deskripsi berbasis perangkat keras yang dapat digunakan untuk membuka informasi yang di-enkrip.
Data yang di transmisikan di dalam jaringan rentan terhadap penyadapan. Seringkali dilakukan enkripsi terhadap seluruh file sebelum mengirimkannya. Hal ini sering disebut end-to-encryption. Ada juga yang melakukan konversi data secara dinamis, hanya pada saat data mencapai jaringan menggunakan perangkat keras enkripsi, membuat suatu secure link.
Bila seluruh paket di-enkrip sebelum dikirim, seperti pada kasus perangkat keras enkripsi, maka router-router yang menggunakan protokol IP yang tidak mengerti paket yang ter-enkrip akan menolak paket-paket tersebut. Pada kenyataannya, router-router internet tidak mengerti paket-paket yang ter-enkrip, sehingga akan menolaknya. Bila ingin menggunakan enkripsi pada internet, maka enkripsi data harus dilakukan dalam tahap yang berbeda kemudian melewatkan data tersebut ke proses aplikasi.
Jadi dapat disimpulkan bahwa proses enkripsi maupun deskripsi sebenarnya adalah proses perhitungan matematika yang melibatkan kunci rahasia (baik itu public key maupun private key). Kunci tersebut biasa disebut cipher yaitu sebuah algoritma untuk menampilkan enkripsi dan kebalikannya, dekripsi. Rumus atau algoritma yang digunakan untuk perhitungan matematika tersebut sudah ditentukan dan berbeda untuk masing-masing metode/algoritma.
Banyak metode penyandian (alias algoritma enkripsi) yang bisa digunakan saat ini di antaranya: RC2, RC5, RC6, ROT-13 (monoalphabetic ciphers), SAFERdll. Untuk bisa membaca sebuah file atau pesan yang telah di-enkripsi (chiphertext), maka seorang pengirim pesan harus menyertakan kunci untuk membuka atau menerjemahkan file atau pesan yang telah di-enkrip-nya (plaintext) kepada penerima file atau pesan tersebut.
Beberapa Program Enkripsi-Dekripsi
1. Menggunakan bahasa Assembly
Yaitu tentang pembuatan program yang kegunaannya untuk mengenkripsi sekaligus juga mendekripsi file teks, pengacakan dilakukan berdasarkan sandi/kata kunci tertentu.
Pertanyaannya kenapa dibikin pake assembly?
Karena program hasil bahasa assembly pastinya berjalan lebih cepat. hal ini memang terbukti. Sebelum meneruskan setidaknya kita harus membaca referensi berikut, sebagai pengetahuan dasar dan referensi utama:
- E-book PC Assembly Language karya Paul A. Carter.
- Tutorial mengenai dasar bahasa C di Linux dan kompiler GCC.
- Baca juga referensi fungsi getopt
- Listing program disini bersifat open source dan mengandung banyak keterangan & komentar yg membantu memahaminya.
Program enkripsi file teks berfungsi untuk mengenkripsi (mengacak) suatu file teks sehingga informasi di dalamnya tidak bisa dibaca. Pengacakan dilakukan berdasarkan kata kunci (key) tertentu yang diisikan oleh pengguna.
Program juga sekaligus berfungsi untuk meng-dekripsi (enkripsi balik) file hasil enkripsi. Agar file dapat didekripsi dengan benar, kata kunci (kode) yang digunakan harus sama dengan kata kunci enkripsi. Jadi disini hanya terdapat 1 key (kunci) untuk melakukan enkripsi dan dekripsi (symmetric encription).
Cara kerja enkripsi dilakukan dengan menambahkan kode karakter teks sumber dengan teks kunci. Kunci yan lebih pendek dari teks sumber akan berulang-ulang sampai panjangnya sama dengan teks sumber. Misalnya panjang teks sumber 20 karakter, sedangkan kunci = “abcde” (5 karakter), maka faktor penambahan enkripsi adalah abcdeabcdeabcdeabcde.
Kritografi
sebuah ilmu bagaimana mengamankan data...
Kriptografi (cryptography) berasal dari bahasa Yunani, terdiri dari dua suku kata yaitu kripto dan graphia. Kripto artinya menyembunyikan, sedangkan graphia artinya tulisan. Kriptografi adalah ilmu yang mempelajari teknik-teknik matematika yang berhubungan dengan aspek keamanan informasi, seperti kerahasiaan data, keabsahan data, integritas data, serta autentikasi data (Menezes, Oorschot and Vanstone, 1996). Tetapi tidak semua aspek keamanan informasi dapat diselesaikan dengan kriptografi.
Kriptografi dapat pula diartikan sebagai ilmu atau seni untuk menjaga keamanan pesan. Ketika suatu pesan dikirim dari suatu tempat ke tempat lain, isi pesan tersebut mungkin
dapat disadap oleh pihak lain yang tidak berhak untuk mengetahui isi pesan tersebut. Untuk menjaga pesan, maka pesan tersebut dapat diubah menjadi suatu kode yang tidak dapat dimengerti oleh pihak lain.
Kriptoanalisis (cryptanalysis) adalah kebalikan dari kriptografi, yaitu suatu ilmu untuk memecahkan mekanisme kriptografi dengan cara mendapatkan kunci dari cipherteks yang digunakan untuk mendapatkan plainteks. Kriptologi (cryptology) adalah ilmu yang mencakup kriptografi dan kriptoanalisis.
Sistem kriptografi (atau cryptosystem) adalah algoritma kriptografi, plainteks, cipherteks, dan kunci.
- Algoritma kriptografi berdasarkan besar data :
Algoritma kriptografi (cipher) simetri dapat dikelompokkan menjadi dua kategori, yaitu:
1. Cipher aliran (stream cipher)
Algoritma kriptografi beroperasi pada plainteks/cipherteks dalam bentuk bit tunggal, yang dalam hal ini rangkaian bit dienkripsikan/didekripsikan bit per bit.
Adapun algoritma yang termasuk dalam stream cipher yang sering digunakan adalah algoritma A5/1 untuk jaringan GSM.
Algoritma A5 adalah algoritma stream cipher yang digunakan untuk mengenkripsi pesan dalam transmisi udara. Stream cipher ini diinisialisasi dengan setiap frame yang dikirim. Stream cipher ini diinisialisasikan dengan kunci sesi, Kc, dan jumlah frame yang akan dienkripsi. Kunci sesi yang sama digunakan sepanjang panggilan berlangsung, tetapi 22 bit nomor frame berubah selama proses berlangsung, kemudian membangkitkan keystream yang unik untuk setiap frame [FIR06].
2. Cipher blok (block cipher)
Algoritma kriptografi beroperasi pada plainteks/cipherteks dalam bentuk blok bit, yang dalam hal ini rangkaian bit dibagi menjadi blok-blok bit yang panjangnya sudah ditentukan sebelumnya.
Pada cipher blok, plainteks dibagi menjadi beberapa blok dengan panjang tetap. Ketika melakukan enkripsi, cipher blok mungkin saja menerima input 128-bit plainteks dan mengeluarkan 128-bit keluaran cipherteks. Transformasi selengkapnya dikontrol menggunakan masukan kedua- yaitu kunci. Begitu pula halnya dengan dekripsi, algoritma untuk melakukan dekripsi akan menerima masukan 128-bit cipherteks dan kunci kemudian menghasilkan keluaran 128-bit plainteks aslinya.
Plaintext
data yang belum disandikan yang bisa kita mengerti..
Clear text
data yang belum disandikan yang bisa kita megerti..
Chiper text
data yang sudah disandikan dan tidak mudah untuk dimengerti..
reverensi.....
[1] Munir, Rinaldi. (2004). Bahan Kuliah IF5054 Kriptografi. Departemen Teknik Informatika, Institut Teknologi Bandung.
[2] Wikipedia (2009), Http://en.wikipedia.org/wiki/Cryptograpy
[3] Http://sandi.math.web.id/
[4] Http://the-eye-blog/menggunakan-enkripsi-untuk-keamanan.html
[5] Http://adeut-blog/enkrisi-dekripsi.html
[6] Http://hazzrock-blog/enkrisi-dekripsi.html
[7] Http://jbptitbpp-gdl-budiononim-29902-3-2008ta-2.pdf
[8] Http://Makalah1-077.pdf
[9] Http://Paper_Didin_Mukodim.pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar